Rabu, 11 April 2012

Cinta Baru

       Sudah lama Tita mencoba untuk move on tetapi kelihatannya lebih banyak gagal daripada berhasil. Tetapi itu tak membutuhkan waktu yang hanya sehari atau hanya 5 menit saja, Tita membutuhkan waktu lebih dari hari yaitu berbulan-bulan, dan akhirnya Tita berhasil !
       Tita mendapatkan cinta baru ini secara tidak sengaja melalu jejaring sosial twitter. Haha, lucu sekali ya. Tetapi ini sama sekali bukan hal yang mudah, karena baru saja Tita mengenalnya, tetapi sudah terlihat sangat akrab.
      Tita berharap cinta Tita yang baru ini enggak hanya sekedar lewat dihati Tita saja, tetapi Tita berharap bahwa dia akan bersedia tinggal dihati Tita. Tita hanya bisa menunggu waktu, karena hanya waktu yang dapat menjawab semuanya, semoga semuanya tak sia-sia.
       Namanya Yoel Iyano Wicaksono, anak Cendekia JHS, kelas 8, ganteng, kembar unyu(Kata Laras), dan lain-lain. Nah, anak inilah yang udah bikin Tita lupa sama masa lalu Tita yang suram, walaupun belum jadi pacar tetapi Tita bersyukur bisa dekat dengannya. Tita tau, mungkin Tita tidak bisa melupakan kakak itu dengan mudah, tetapi Tita akan belajar sedikit melupakannya. Melupakan orang yang dulu selalu ada untuk Tita.
       Jojo itu anaknya asik, gokil, yaa gitulah. Dia punya kembaran, namanya Samuel, sama-sama unyuk tapi masih unyuk Jojo *ciee. Haha yasudahlah, takdir manusia berbeda-beda. Maaf kalau kita berbeda keyakinan, tetapi aku berharap itu bukan jadi masalah.
       Terkadang orang sering menganggap bahwa agama, status sosial, dan famous adalah penghalang sebuah hubungan, tetapi menurut Tita itu salah, karena tidak semua dari perbedaan agama, status sosial maupun famousnya orang itu menjadi penghalang, semua itu bisa merubah suatu hubungan itu menjadi lebih baik, menjadi lebih sempurna, dan menjadi lebih melebihi apapun.
       Yaa ini adalah cinta baru milik Tita, semoga saja dia tidak seperti dia yang dulu sering membuat Tita sakit hati, menangis dan, yaah lupakan saja.

Selasa, 03 April 2012

Haruskah Aku Pergi Sekarang Tuhan?

       Tinggal menunggu waktu saja aku akan meninggalkan kalian semua, mungkin menurut kalian ini terlalu cepat, tetapi mungkin Tuhan berfikir ini yang lebih baik. Tuhan, bukan aku tak kuat menahan cobaanMu ini, tetapi aku tak kuasa menahan penyakit ini yang berada didalam tubuh ini lebih lama lagi.
       Terlalu banyak sahabat yang akan ku tinggalkan, terlalu banyak kenangan terindah diantara keluarga dan sahabat-sahabatku yang akan ku lupakan, tetapi aku tak akan pernah ada niatan untuk melupakan itu semua karena itu semua terlalu indah untuk dilupakan.
       Apakah harus secepat itu aku pergi Tuhan? Apakah Engkau tidak memberikan aku kesempatan untuk yang ke 3 kalinya Tuhan? Jika memang itu keputusanMu untuk mencabut nyawaku hari ini aku pasrahkan saja semuanya kepadamu Tuhan, Kau yang memiliki nyawaku, Kau yang menghidup dan mematikanku, Kaulah yang juga akan menentukan kapankah waktuku akan pergi.
       Tuhan, kini aku pasrahkan saja semuanya kepadaMu, Kau pasti akan memberikan jawaban yang terbaik. Aku cuma ingin berpesan Tuhan, aku cuma ingin melihat mereka-mereka yang menyayangiku tak bersedih saat aku benar-benar pergi meninggalkan mereka, aku hanya ingin mereka selalu mendo'akanku, selalu mengingatku, dan aku tak mau melihat mereka selalu bersedih karena aku tak berada disisi mereka lagi Tuhan :'
       Tuhan sampaikan salamku untuk semuanya yaa Tuhan, jagalah mereka Tuhan, sayangi mereka seperti mereka menyayangi Tuhan, dan senantiasa berikan mereka kesehatan yaa Tuhan.. Saat Tita pergi, Tita titipkan mereka ke Tuhan yaa Tuhan =')





Terimakasih Tuhan, loveyou =')

Minggu, 01 April 2012

Sepertinya Aku Mencintaimu


Awalnya, matamu dan senyummu tak berarti apa-apa bagiku. Sapa lembutmu, tutur katamu, bukan menjadi alasan senyumku setiap harinya. Semua mengalir begitu saja, kita tertawa bersama, kita menghabiskan waktu bersama, tanpa tahu bahwa cinta diam-diam menyergap dan menyeringai santai dibalik punggungmu dan punggungku. Kita saling bercanda, menertawakan diri sendiri, tanpa tahu bahwa rasa itu menelusup tanpa ragu dan mulai mengisi labirin-labirin hatimu dan hatiku yang telah lama tak diisi oleh seseorang yang spesial.

Tatapan matamu, mulai menjadi hal yang tak biasa dimataku. Caramu mengungkapkan pendapat, tak lagi menjadi hal yang kuhadapi dengan begitu santai. Renyah suara tawamu menghipnotis bibirku untuk melengkungkan senyum manis, menyambut lekuk bibirmu yang tersenyum saat menatapku. Aku tahu semua berubah menjadi begitu indah, sejak pembicaraan yang sederhana menjadi pembicaraan spesial yang begitu menyenangkan bagiku. Aku bertanya ragu, inikah kamu yang mampu membuatku melamun sepanjang waktu?

Tanpa kusadari, namamu sering kuselipkan dalam baris-baris doa. Diam-diam aku senang menulis tentangmu, tersenyum tanpa sebab sambil terus menjentikkan jemariku. Tanpa kesengajaan, kau hadir dalam mimpiku, memelukku dengan erat dan hangat, sesuatu yang belum tentu kutemukan dalam dunia nyata saat aku terbangun nanti. Hari-hariku kini terisi oleh hadirmu, laju otakku kini tak mau berhenti memikirkanmu, aliran darahku menggelembungkan namamu dalam setiap tetes hemoglobinnya. Berlebihan kah? Bukankah mahluk Tuhan selalu bertingkah berlebihan ketika sedang jatuh cinta?

Saat menatap matamu, ada kata-kata yang sulit keluar dari bibirku. Saat mendengar sapa manjamu, tercipta rasa yang begitu lemah untuk kutunjukkan walaupun aku sedang berada bersamamu. Aku lumpuh dan bisu, saat menatap matamu apalagi mendengar suaramu. Aku membiarkan diriku jatuh dalam rindu yang mengekang dan membuatku sekarat. Aku membiarkan diriku tersiksa oleh angan yang kau ciptakan dalam magisnya kehadiranmu. Astaga Tuhan, ciptaanMu yang satu ini membuatku pusing tujuh keliling!

Berani-beraninya kamu mengganggu pola makan dan jam tidur malamku. Setiap malam, ketika dingin menyergap tubuhku, aku malah membayangkanmu, bagaimana jika kamu memelukku? Bagaimana jika ini? Bagimana jika itu? Ah, selain indah ternyata kamu juga pandai menganggu pikiran seseorang, sehingga otakku hanya berisi kamu, kamu, dan kamu dalam berbagai bentuk!

Sepertinya aku mencintaimu…

Pada setiap percakapan kecil yang berubah menjadi perhatian sederhana yang kau perlihatkan padaku.

Sepertinya aku mencintaimu…

Dengan kebisuan yang kau sampaikan padaku. Kita hanya berbicara lewat tatapan mata, kita hanya saling mengungkapkan lewat sentuhan-sentuhan kecil.

Sepertinya aku mencintaimu…

Karena aku sering merindukanmu, karena aku bahkan tak tahu mengapa aku bisa begitu menggilaimu

Sepertinya aku mencintaimu…

Kepada kamu, yang masih saja tak mengerti perasaanku.